Jumat, 14 Oktober 2016

Review Film Inferno

Review Film Inferno : Merangkai Puzzle di Tengah Krisis Wabah Mematikan



Film adaptasi dari novel Inferno karya Dan Brown ini diawali dengan presentasi seorang miliuner kaya yang bernama Zobrist ( diperankan Ben Foster) yang menyatakan bahwa sudah terjadi lima kepunahan di muka bumi ini. Kepunahan ke enam pun kaan terjadi yaitu manusia itu sendiri.

Kemudian adegan beralih ke pengejaran Zobrist oleh agen Perancis diselingi dengan beberapa pernyataan salah satunya adalah Manusia adalah kanker bagi dirinya sendiri. Pengejaran itu diakhiri di sebuah menara dimana karena tersudut Zobrist memilih loncat bunuh diri dari menara tersebut.

Kemudian Adegan berganti ke sosok Professor Langdon (dipeankan Tom Hanks) yang amnesia. Bersama Sienna (diperankan Felicity Jones) mereka berusaha  kabur untuk lolos dari sergapan agen sebuah perusahaan swasta yang dikomandai The Provost ( Irrfan Khan)., Agen  Perancis, dan Agen dari W.H.O.

Pengejaran Langdon dan Sienna yang di novel begitu mendebarkan sayangnya kurang bisa di visualisasikan begitu menegangkan. Ketegangan selama pengejaran pun kurang ditampilkan secara greget. Begitu pula ketika adegan kejar kejaran di museum Hall of the Five Hundred ketika Langdon dan Sienna dikejar oleh agen Provost juga kurang greget.

Pengejaran menjadi lebih seru ketika kita tak percaya siapa kawan maupun lawan. Konflik ini sepertinya kurang ditonjolkan. Seperti halnya Sienna yang berkhianat kepada Langdon kurang ditonjolkan juga. hanya kurang dari 10 menit. Dont trust Anyone ini juga kurang ditekankan juga. Padahal ini juga memiliki potensi konflik yang dimunculkan. 

Seperti perkataan salah satu senias tanah air yang pernah saya dengar. "Film Adaptasi Novel tolong dilihat sebagai sebuah film diluar konteks film" dan saya memang melihat ada benarnya. Ending film Inferno ini saja berbeda dimana Sienna yang di novel diceritakan sebagai seseorang yang berusaha menyelamatkan dunia dari virus itu karena tidak mempercayai siapapun bahkan W.H.O sekalipun dan di endingnya akhirnya Sienna bekerjasama dengan W.H.O untuk mengidentifikasi virus itu dan membuat vaksinnya di film ini dibuat sebagai Villain yang berusaha meledakkan Istana yang tenggelam dan kemudian mati karena meledakkan Istana yang tenggelam. Ending versi novel dimana virus ini adalah mensterilkan reproduksi manusia dan yang gen-nya bagus yang bertahan dan ternyata kantong plastik virus sudah robek terlebih dahulu. Di film diceritakan sebagai virus yang mematikan yang akhirnya bisa di netralisir dan berakhir Happy Ending.


Nonton di Cipinang Mall yang barusan kebakar. Lumayan Horror!

Walaupun memang film ini kurang menenkankan konflik yang lain akan tetapi film ini dapat membuat penonton bingung. Mungkin yang belum membaca novelnya film ini akan membuat tanda tanya besar. Adegan demi adegan yang ditampilkan dalam film ini mampu membuat puzzle - puzzle dalam pikiran penonton. Kemudian menjadikan semuanya satu. Jika saya bisa katakan jika anda pernah melihat Now You See Me maka alurnya sukses membuat penonton berpikir. Tak ada salahnya bila anda juga menonton  film tersebut mungkin bagi saya nilainya 7,5/10. Selamat menontnon dan berakhir pekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar