Pada April 2015 saya mempunyai kesempatan untuk mengikuti FAT dari kantor. Tujuan FAT itu sendiri di Finlandia lebih tepatnya lagi berada di Vaasa setelah itu saya menuju Jerman. FAT (Factory Acceptance Test) yang saya lakukan adalah untuk menguji sistem otomasi pada Gas Engine Power Plant.
Sebelum itu tentunya diharuskan mengurus visa terlebih dahulu. Sebagai bagian dari Uni Eropa Finlandia menggunkan Visa Schengen untuk masuk ke negara tersebut. Visa Schengen sendiri bisa dipakai untuk masuk ke beberapa negara Eropa. Tak lupa juga untuk mempersiapkan perlengkapan musim dingin dikarenakan sudah memasuki musim semi dan pada umumnya negara Nordik yang mempunyai iklim dimana suhunya berkisar 7 derajat Celcius sampai 10 derajat Celcius yang sudah saya postkan di artikel Tips Bepergian ke Negara dengan Musim Dingin.
Hari pemberangkatan pun tiba kami akan berangkat ke Finlandia dari Soekarno Hatta. Perjalanan ini sangat panjang. Dari Soekarno Hatta kami akan transit terlebih dahulu di Singapore. Setelah menunggu sekitar dua jam kami melanjutkan perjalanan ke Munich dengan maskapai yang sama yaitu Singapore Airlines. Perjalanan ke Munich memang cukup lama setidaknya 18 jam di udara. Namun dengan pelayanan yang diberikan Singapore Airlines yang nanti akan saya tulis di Review Singapore Airlines perjalanan itu menjadi menyenangkan.
Sesamapainya di Munich yang saya perkirakan suhunya sekitar 16 derajat celcius diluar saya segera menuju ruang boarding saja sembari mencari sinyal wifi. Memang suasana bandara tidak sepadat Soekarno Hatta. Sekitar empat jam saya menunggu sampai akhirnya pesawat tujuan Helsinki tiba dengan maskapai Finn Air.
Suasana Bandara Munich dari Boarding Room
Perjalanan dua jam dari Munich kebanyakan diisi dengan pemandangan hamparan ladang gandum dan kota-kota yang tertata rapi bila dilihat dari atas. Kincir Angin yang digunakan untuk membangkitkan listrik pun menjulang tinggi diantara ladang gandum tersebut. Akhirnya kami sampai di Helsinki. Walaupun dengan status sebagai Ibu Kota Negara. Bandara Helsinki bahkan tidak seramai Bandara Jogja. Dikarenakan sudah waktunya jam makan siang maka kami segera meluncur ke sebuah kedai. Kedai ini bertemakan olahraga Hockey. dengan menu makanan Western. Menu yang tersedia hampir sama dengan menu yang disajikan di Fish & co. Dan saya pun memilih menu White fish yang di-Dry Fries dengan baluran tepung Roti dan menunya pun super Jumbo. Pantesan saja Bule-bule badannya lebih gede. porsi saja lebih banyak. Tak seperti layaknya masakan Asia Western Food ini minim bumbu jadi bagi lidah orang Indonesia mungkin hambar dan saos pun menjadi penolong, sayangnya tidak ada saos sambal. Saya pun menyerah untuk bisa menghabiskan semua porsi tersebut.
Menu ini terdiri dari kentang, Roti, dan White Fish dengan ditambahi salad dan acar mentimun.
Dikarenakan Vaasa adalah kota kecil dan pesawatnya pun termasuk kecil akhirnya kami menuju ke Boarding Room yang terletak dibawah dimana tidak ada Garbarata untuk memasuki Pesawat. Disana saya juga bertemu ibu-ibu WNI yang juga akan menuju Vaasa. Beliau ikut suaminya yang WN Finlandia. Saat pangilan Boarding tiba kami diharuskan naik bis yang mengantar ke pesawat. suasana hangat di bandara berubahah jadi sangat dingin karena suhu siang itu 12 derajat Celcius. Angin yang berhembus semakin menusuk sehingga saya pun bergegas naik ke pesawat. Pesawat yang kami naiki tergolong kecil karena konfigurasi seatnya 2-2. Kemudian yang membuat berbeda dengan maskapai nasional ataupun Asia adalah pramugarinya rata-rata sudah senior semua. Bila kita bandingkan dengan Garuda mungkin satu pesawat ini sudah pake Kebaya warna Biru semua.
Setelah Terbang sekitar 45 menit akhirnya tiba di Vaasa. Kota kecil yang mungkin bandaranya hampir sama dengan Dumai bahkan Counter Check in saja hanya ada tiga. Walaupun begitu orang-orang disini tertib. Apabila di Indonesia saat mengambil bagasi di conveyor orang-orang sudah berebut mengambil posisi terdekat disini orang-orang dengan sabar menunggu di luar garis kuning yang sudah ditetapkan. Mereka baru kaan maju ketika tasnya sudah terlihat. Selain itu mereka merasa tak sungkan ketika ada yang meminta tolong untuk menurunkan tasnya.
Keluar dari Airport Vaasa gerimis menyertai kami ketika naik ke taksi dan menuju hotel. Suhu sore itu sekitar 10 derajat celcius. Dalam perjalanan Jalan begitu lebar dan hanya menjumpai beberapa mobil. Sangat berbeda denga Indonesia. Mungkin jarak dari Airport ke hotel kami sekitar 30 KM tapi bisa ditempuh hanya dalam 15 menit saja. Akhirnya kami sampai ke Radisson Blue tempat kami menginap. Malam itu saya habiskan keluar kamar sebentar hanya untuk membeli beberapa camilan dan minuman. Setelah membersihkan diri kemudian saya tidur. Saya lihat di jendela walau sudah jam 10 malam namun bagaikan jam setengah 6 sore di Jakarta. dan saya pun terlelap tanpa AC dikarenakan suhunya sangat dingin. karena Keesokan harinya akan ada acara kembali.
Suasana jam 10 malam dari Jendela Hotel. seolah baru jam 6 sore di Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar